Buat awal kalinya sesudah penentuan kepala negara( pilpres), Pimpinan Biasa Partai Kerakyatan Indonesia Peperangan( PDIP) Megawati Soekarno Gadis mengatakan julukan Kepala negara Joko Widodo. Megawati mengatakan julukan sekalian menyentil kepemimpinan Jokowi yang dikira tidak searah dengan apa yang diwariskan para penggagas bangsa.
Pengamat politik dari Universitas Al- Azhar Indonesia Ujang Komarudin memperhitungkan disebutnya balik julukan Jokowi oleh Megawati itu ialah ciri kalau ikatan antara keduanya terus menjadi retak serta terus menjadi panas. Terdapat perbandingan pemikiran serta visi tujuan yang membuat keduanya tidak lagi dapat bersuatu.
“ Intinya Megawati sedang kecewa pada Jokowi. Terlebih sehabis ketetapan Dewan Agung( MA) yang membebaskan Kaesang jadi calon gubernur. Ini pasti jadi kritikan keras. Kritikan yang lalu menembus di informasikan oleh PDIP, tercantum oleh
Buat awal kalinya sesudah
Megawati sesudah pilpres yang kemudian,” tutur Ujang pada Alat Indonesia, Jumat( 5 atau 7).
“ Ini sebab itu ikatan antara Jokowi serta Megawati hingga hari ini, detik ini, apalagi ke depan hendak jauh serta susah buat dapat bersuatu. Susah buat dapat balik berjumpa,” imbuh Ujang.
Ujang berkata kekesalan Megawati kepada Jokowi amat dalam. Alhasil lumayan susah buat memperhitungkan apakah kedua figur bangsa itu dapat bersandar serta bersuatu balik.
“ Ini maknanya, betul ikatan Jokowi serta Megawati tidak hendak serius saja. Lagi panas, lagi memungkiri satu serupa lain. Aku melihatnya Megawati menyindir Jokowi sebab memanglah Jokowi bukan dikira bagian dari PDIP serta bukan bagian dari dirinya lagi. Alhasil ia kritis lalu. Seluruh kekurangan dikatakan dari Jokowi,” pungkasnya.
Berita pilkada jakarta => Suara4d